Blogger templates

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 14 Mei 2016

Elektabilitas: [Ahok] Sang Pemimpin ‘Bajingan’




Tidak sedikit orang yang terkejut jika membaca judul buku [Ahok] Sang Pemimpin ‘Bajingan’. Termasuk saya. Keterkejutan dikarenakan adanya kata ‘Bajingan’ yang tertera pada judulnya. Sekilas membaca judul buku ini, saya berfikir apa yang sebenarnya difikirkan oleh penulis. Beraninya dia membuat judul yang kontroversial. Saya juga sempat berfikir bahwa judul ini adalah membunuh karakter seseorang di muka umum. Bisa dituntut hukum, dengan tuntutan pencemaran nama baik tentunya. Walaupun kita tahu bahwa Ahok adalah tipe orang yang sering mengatakan ‘Bajingan’. Apakah karena gaya bicara Ahok yang ‘Bajingan’ menyebabkan penulis membuat judul demikian?. Ya, begitulah sedikit banyak yang kata yang bertebaran di benak fikiran saya tatkala membaca judulnya saja.

Ternyata, Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary selaku penulis buku tersebut memiliki alasan tersendiri dalam menuliskan judul tersebut. Tentunya berbeda dengan apa yang saya pikirkan di atas. Maksimus mengatakan, kata ‘Bajingan’ di buku tersebut melambangkan Ahok yang dinilai adalah sosok pemimpin yang mampu mengatasi para penjahat kerah putih yang dinilai tidak mampu dijinakkan oleh pemimpin lainnya. Ide kata ‘Bajingan’ dikatakan Ramses muncul pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 1.00 wib pagi. Kata itu dipilih karena Indonesia menurutnya membutuhkan pemimpin yg tegas dan berani seperti Ahok.  

Buku tersebut diluncurkan pada Sabtu, 14 Mei 2016 di Gedung Joeang,  Jl Menteng Raya - Jakarta Pusat.  Dalam buku ini, kedua penulis berusaha menjelaskan kepada publik betap ‘Bajingan’ seorang Basuki Tjahaja ‘Ahok’ Purnama. Penulis memandang Ahok sebagai pemimpin yang memiliki keberanian melawan arus. Menghantam korupsi dan menjelaskan akan gaya kepemimpinan Ahok yang berani serta tegas.

Marketing Politik

Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung pada tahun 2017 mendatang. Namun, pada bulan Mei 2016 ini media sudah gegap gempita pemberitaan terkait pilkada DKI. Dari pemberitaan berbagai media, pengusaha Sandiaga Uno siap bertarung untuk melawan Ahok pada 2017. Ada pula musisi kondang tanah air, Ahmad Dhani juga sesumbar siap bertarung melawan Ahok untuk memperebutkan kursi DKI 1.

Gegap gempita pemberitaan terkait DKI 1 tidak lain disebabkan karena Jakarta merupakan Ibukota Indonesia. Tentunya,  kota ini menjadi pusat perhatian bagi warga Indonesia. Selain itu, ada anggapan pula bahwa untuk menjadi Presiden Indonesia harus melewati DKI 1 terlebih dahulu. Layaknya kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 silam. DKI Jakarta merupakan kota yang memiliki multi problem. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh kota ini. Mulai dari kemacetan, banjir, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Jadi, DKI dapat dilihat sebagai ujian awal untuk menjadi RI 1 yang memiliki teritorial lebih luas dengan permasalahan yang tak kalah luas pula. Kesuksesan memimpin Jakarta dapat mendulang jumlah suara yang signifikan bila maju sebagai RI 1. Begitu anggapan-anggapan terkait peta perpolitikannya.

Dalam dunia politik ada yang namanya marketing politik. Menurut Firmanzah (2008), marketing politik diaplikasikan dalam seluruh proses, tidak hanya terbatas pada kampanye politik, namun juga mencakup bagaimana memformulasikan produk politik melaui pembangunan simbol, image, platform, dan program yang dtawarkan.

Dengan diluncurkannya buku [Ahok] Sang Pemimpin ‘Bajingan’ dapat dilihat sebagai upaya marketing politik. Hal ini dapat dikaji dari konten yang terdapat di dalam buku tersebut. Konten di dalamnya sangat apresiatif terhadap kepemimpinan Ahok selama ini. Karakter Ahok sebagai sosok pemimpin penentang arus dan getol melawan upaya korupsi yang terjadi di Jakarta diulas dalam buku ini. Besar kemungkinan pembaca buku ini akan apresiatif terhadap Ahok, karena buku ini menggambarkan Ahok dan ‘Kepahlawanannya’ bagai Spiderman yang menangkapi penjahat. Peluncuran buku ini sebagai upaya untuk menaikkan elektabiltas Ahok untuk DKI 1. Upaya ini sangat diperlukan apalagi di tengah terpaan berbagai persoalan yang sedang dihadapi Ahok.    
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com