Blogger templates

Sabtu, 01 Oktober 2016

Songkok dalam Kebudayaan dan Identitas Kebangsaan

Songkok merupakan sejenis topi tradisional bagi orang Melayu. Songkok juga dipakai sebagai pelengkap kepada baju Melayu yang dipakai untuk menghadiri majelis-majelis tertentu. Songkok ini populer bagi masyarakat Melayu di Malaysia, Singapura, Indonesia dan selatan Thailand. Songkok ini dikatakan berasal dari fez yang dipakai di Ottoman Turki. Ia menjadi simbol identiti Islam dan menjadi populer di kalangan India Muslim dan menurut pakar kemudiannya beransur menjadi songkok di Alam Melayu. Di Indonesia, songkok juga dikenali dengan nama peci.

Sebenarnya, songkok tidak hanya khusus digunakan sebagai atribut untuk menghadiri acara yang bersifat seremonial belaka. Melainkan juga dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Seperti halnya saat melakukan jual beli di pasar . Pada penjajahan, songkok banyak dijumpai diberbagai tempat. Salah satunya adalah pedagang di pasar banyak yang mengenakannya. Jadi, tidak hanya dijumpai di majelis-majelis tertentu saja. Dan songkok dikenakan oleh semua orang. Tidak kelas bawah ataupun kelas atas, mereka menggunakan semua. Dengan demikian songkok merupakan salah satu kebudayaan dalam berpakaian bangsa melayu dahulu hingga sekarang. 

Sebagai Identitas 

Identitas hadir bukan dengan sendirinya. Melainakan harus dibangun dengan pengorbanan waktu yang tidak singkat. Kegiatan yang dilakukan dengan perlahan-lahan dan kontunuitas kegiatan tersebut yang lama-kelamaan akan menghasilakan apa dinamakan sebagai identitas. Pembangunan identitas baik identuitas pribadi maupun identitas kebangsaan dilakukan dengan tahapan demikian. Pada tahapan akhir terbentuklah identitas sejati yang itu akan menjadi lambang atau icon bagi pemiliknya.

Begitu pula songkok sebagai identitas kebudayaan tidak terbentuk baru-baru ini. berabad-abad yang lalu sudah ada songkok yang melengkapi kehidupan spritual maupun lahiriah nenek moyang orang Melayu. Dalam kesusasteraan Melayu, songkok telah disebut dalam Syair Siti Zubaidah Perang Cina (1840) "...berbaju putih bersongkok merah...."

Di Indonesia, songkok menjadi pemakaian kepala yang rasmi yang dipopularkan oleh Sukarno. Songkok dipakai oleh rakyat Indonesia bagi majelis-majelis rasmi seperti upacara perkawinan atau cuti-cuti keagamaan seperti cuti hari Aidil Fitri dan Aidil Adha. Bahkan, ke-resmi-an songkok inipun sudah dicitrakan oleh presiden bangsa indonesia dari Sukarno hingga Joko widodo. Hal ini dibuktikan dengan foto resmi presiden yang menggunakan songkok pada tiap sesi foto resmi yang dipajang di instasni pemerintahan.  

Bagi kalangan orang Melayu, songkok menjadi pemakaian kepala yang rasmi ketika menghadiri uparaca-upacara rasmi seperti upacara perkahwinan, solat jumaat, upacara keagaamaan dan sewaktu menyambut Hari Raya Puasa dan Hari Raya Qurban.Songkok juga dipakai oleh tentera dan polis Malaysia dan Brunei pada upacara-upacara tertentu. Dengan demikian, songkok merupakan warisan leluhur yang mencirikan sebagai orang Melayu. Pada akhirnya, mari menjaga songkok sebagai kehormatan leluhur dan kehormatan jati diri bangsa-bangsa Melayu. 

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com