Blogger templates

Sabtu, 11 Juni 2016

Amarah dan Harimau Putih Seperti Angsa




Judul Buku    "Lelaki Harimau"
Penulis           "Eka Kurniawan"
Tahun             "2014"
Tebal               "191 Halaman"
Penerbit         "PT Gramedia Pustaka Utama"
ISSBN            "978-602-03-2465-4"

Lelaki Harimau. Demikianlah judul dari salah satu Novel Eka Kurniawan. Novel yang menyuguhkan cerita yang sedemikian menakjubkan. Eka Kurniawan mengajak pembaca untuk membaca kisah cerita yang dekat dengan semua orang. Yaitu keluarga. Cerita yang sederhana, namun memiliki nilai luar biasa. Pengemasan apik dengan gaya bahasa Eka yang eksploitatif mampu menjadikan cerita yang sederhana hingga memukau pembaca.

Kekhasan dari novel Lelaki Harimau adalah terdapat dalam dua hal. Pertama, kemampuan Eka dalam menyuguhkan alur cerita yang dinamis. Sebuah alur yang tidak biasa-biasa saja. Jalan cerita yang penuh tanda tanya dari pembaca menyebabkan tidak menjemukan. Kedua, eksplorasi penulis terhadap setiap tokoh yang ia tampilkan. Sebagaimana dalam novel ini menceritakan dengan detail latar belakang dari kesemua tokoh. Layaknya ia menceritakan tokoh utama, Margio.

Cerita yang disajikan penulis fokus pada keluarga. Rumah tangga Komar bin Syueb dengan Nuraeni istrinya dikupas tuntas oleh penulis alumni Filsafat UGM. Mulai dari awal perjodohan diantara mereka yang waktu itu Nuraeni masih berumur 12 tahun. Dilanjutkan dengan merantaunya Komar Syueb ke kota. Patah hatinya Nuraeni akibat tidak dikirimi surat oleh Komar. Pernikahan, hingga aniaya yang dialami Nuraeni selama menjadi istri Komar dikupas tuntas oleh penulis.

Kemudian, penulis juga mengupas perihal keluarga Anwar Sadat. Diawali dari alasan si playboy Anwar Sadat menikahi Kasia, calon bidan yang tak begitu cantik. Memiliki tiga anak perempuan. Si sulung yang hamil diluar nikah, dan digambarkan sebagai wanita yang bisa dipakai. Anak kedua yang tak jauh berbeda dengan kakaknya, di kuliahkan malah pulang membaya jabang bayi. Maharani si bungsu yang baik dan tidak banyak petingkah seperti kedua kakaknya. Kehidupan keluarga ini juga di ulas mendalam oleh penulis.

Lelaki Harimau menempatkan Margio sebagai tokoh utama. Ia digambarkan sebagai anak muda yang sopan. Setidaknya dibandingkan dengan anak-anak lain di kampungnya. Ia juga baik dan memiliki rasa belas kasihan. Namun, dia adalah seorang pembunuh. Ia membunuh Anwar Sadat, bapak dari si gadis Maharani yang Margio cintai. Sangat kontradiktif dengan sifat-sifat Margio yang sebelumnya. Alur seperti inilah yang membuat cerita tidak mudah untuk ditebak pembaca. 

Lelaki Harimau memberikan ajaran nilai dalam kehidupan di sekitar kita. Bahwasannya keluarga yang dibangun tanpa ketulusan cinta akan menimbulkan petaka di penghujung hari. Sebagaimana carut marut keluarga Komar bin Syueb dan keluarga Anwar Sadat. Selain itu, adapula karma dari perbuatan manusia. Komar bin Syueb yang jasadnya tidak diterima bumi akibat kekejamannya terhadap anak dan istrinya. Seperti Anwar Sadat yang mati dibunuh Margio akibat kelancangan mulutnya yang mengatakan bahwa dirinya tidak mencinta Nuraeni setelah Anwar Sadat menidurinya hingga bunting. 

Nilai asali terletak pada Margio, pemuda yang sopan dan baik hati dapat membunuh orang. Karena macan terdapat di dalam dirinya. Harimau adalah amarah, dan putih adalah kepolosan Margio. “Itulah kala harimau di dalam tubunhnya keluar. Putih serupa angsa” tulis Eka.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com