Judul
Buku "Lelaki Harimau"
Penulis "Eka Kurniawan"
Tahun "2014"
Tebal "191 Halaman"
Penerbit "PT Gramedia Pustaka Utama"
ISSBN "978-602-03-2465-4"
Penulis "Eka Kurniawan"
Tahun "2014"
Tebal "191 Halaman"
Penerbit "PT Gramedia Pustaka Utama"
ISSBN "978-602-03-2465-4"
Lelaki Harimau. Demikianlah
judul dari salah satu Novel Eka Kurniawan. Novel yang menyuguhkan cerita yang sedemikian
menakjubkan. Eka Kurniawan mengajak pembaca untuk membaca kisah cerita yang
dekat dengan semua orang. Yaitu keluarga. Cerita yang sederhana, namun memiliki
nilai luar biasa. Pengemasan apik dengan gaya bahasa Eka yang eksploitatif
mampu menjadikan cerita yang sederhana hingga memukau pembaca.
Kekhasan dari novel Lelaki
Harimau adalah terdapat dalam dua hal. Pertama, kemampuan Eka dalam menyuguhkan
alur cerita yang dinamis. Sebuah alur yang tidak biasa-biasa saja. Jalan cerita
yang penuh tanda tanya dari pembaca menyebabkan tidak menjemukan. Kedua,
eksplorasi penulis terhadap setiap tokoh yang ia tampilkan. Sebagaimana dalam
novel ini menceritakan dengan detail latar belakang dari kesemua tokoh.
Layaknya ia menceritakan tokoh utama, Margio.
Cerita yang disajikan penulis
fokus pada keluarga. Rumah tangga Komar bin Syueb dengan Nuraeni istrinya
dikupas tuntas oleh penulis alumni Filsafat UGM. Mulai dari awal perjodohan
diantara mereka yang waktu itu Nuraeni masih berumur 12 tahun. Dilanjutkan
dengan merantaunya Komar Syueb ke kota. Patah hatinya Nuraeni akibat tidak
dikirimi surat oleh Komar. Pernikahan, hingga aniaya yang dialami Nuraeni selama
menjadi istri Komar dikupas tuntas oleh penulis.
Kemudian, penulis juga
mengupas perihal keluarga Anwar Sadat. Diawali dari alasan si playboy Anwar Sadat menikahi Kasia,
calon bidan yang tak begitu cantik. Memiliki tiga anak perempuan. Si sulung
yang hamil diluar nikah, dan digambarkan sebagai wanita yang bisa dipakai. Anak
kedua yang tak jauh berbeda dengan kakaknya, di kuliahkan malah pulang membaya jabang
bayi. Maharani si bungsu yang baik dan tidak banyak petingkah seperti kedua
kakaknya. Kehidupan keluarga ini juga di ulas mendalam oleh penulis.
Lelaki Harimau menempatkan
Margio sebagai tokoh utama. Ia digambarkan sebagai anak muda yang sopan.
Setidaknya dibandingkan dengan anak-anak lain di kampungnya. Ia juga baik dan
memiliki rasa belas kasihan. Namun, dia adalah seorang pembunuh. Ia membunuh
Anwar Sadat, bapak dari si gadis Maharani yang Margio cintai. Sangat
kontradiktif dengan sifat-sifat Margio yang sebelumnya. Alur seperti inilah
yang membuat cerita tidak mudah untuk ditebak pembaca.
Lelaki Harimau memberikan
ajaran nilai dalam kehidupan di sekitar kita. Bahwasannya keluarga yang
dibangun tanpa ketulusan cinta akan menimbulkan petaka di penghujung hari.
Sebagaimana carut marut keluarga Komar bin Syueb dan keluarga Anwar Sadat.
Selain itu, adapula karma dari perbuatan manusia. Komar bin Syueb yang jasadnya
tidak diterima bumi akibat kekejamannya terhadap anak dan istrinya. Seperti
Anwar Sadat yang mati dibunuh Margio akibat kelancangan mulutnya yang
mengatakan bahwa dirinya tidak mencinta Nuraeni setelah Anwar Sadat menidurinya
hingga bunting.
Nilai asali terletak pada
Margio, pemuda yang sopan dan baik hati dapat membunuh orang. Karena macan
terdapat di dalam dirinya. Harimau adalah amarah, dan putih adalah kepolosan
Margio. “Itulah kala harimau di dalam tubunhnya keluar. Putih serupa angsa”
tulis Eka.
0 komentar:
Posting Komentar